Sunday, 9 July 2017

Semula Grogi, Setelah Juara di Tingkat Provinsi MakinPercaya Diri

Setiap bentuk wajah dan warna kulit sangat mempengaruhi bagaimana mode rambut yang akan digunakan. Hal itulah yang dikatakan Dewi Fitriani, siwi kelas XII SMK N 3 Pati. Ia berhasil meraih juara pada lomba penataan rambut tingkat Provinsi Jateng.
SOSOK satu ini, ramah dan mudah bergaul. Begitulah Dewi Fitriani, yang ditemui Majalah Bumi Mina Tani di SMK N 3 Pati. Ia menceritakan pengalamannya saat menjuarai lomba penataan rambut tingkat Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Menurutnya, hal yang sangat berkesan ketika mengikuti lomba di tingkat provinsi, diantaranya mental semakin berani, tidak grogi dan bisa bicara dengan lancar. Hal itu jadi modal utama untuk level di atasnya.
”Kalau belum pernah mengikuti lomba dan presentasi di depan banyak orang, pastinya grogi. Tetapi dengan mengikuti lomba tersebut, hal itu sangat membantu saya untuk lebih berani, terutama berbicara di depan publik,” imbuhnya.
Perempuan yang karib disapa Fitri ini menjelaskan sudah percaya diri. Apalagi di tingkat provinsi ia juara. Saat ini, ia mempersiapkan diri mengikuti yang tingkat nasional dalam lomba tersebut.
”Secara mental tentu lebih siap. Tapi rasa deg-degan pastinya ada. Yang jelas terus berusaha sebaik mungkin untuk sekolah dan nama Pati,” ungkapnya.
Perempuan kelahiran 23 Desember 1999 ini memaparkan, lomba penataan rambut yang ia ikuti tidak mudah. Sebab, persaingan di luar sana juga cukup ketat. Menurutnya, hal-hal dasar dalam menata rambut harus selalu dipegang.
”Bentuk wajah yang bulat, mempunyai gaya rambut yang berbeda dengan bentuk wajah yang ovale. kadang ada juga orang yang salah menempatkan posisi saat memotong rambut maupun membuat mode rambut,” jelasnya.
Fitri menjelaskan, dalam mengikuti lomba, ia berusaha latihan keras dalam menata mode rambut yang sesuai dengan bentuk wajah, warna kulit hingga kondisi psikologisnya. Katanya ada banyak peserta yang akan mengikuti lomba. untuk itu ia selalu, bereksperimen untuk membuat mode baru.
”Melakukan percobaan itu sangat penting. Kalau tidak mencoba ya kita kesulitan menuangkan ide atau gagasanya,” ungkap gadis asal Desa/Kecamatan Gembong, Pati ini.
Ia berharap besar, agar pada saat mengikuti lomba di tingkat nasional bisa mendapatkan juara lagi dan mengharumkan nama baik SMK N 3 Pati. Selain itu, juga bisa menjadi penata rambut yang profesional di Bumi Mina Tani.
”Doakan saja, semoga bisa membawa pulang piala dan mengharumkan nama baik sekolah. Kedepannya, saya ingin menjadi lebih profesional dalam membuat mode rambut,” 

Waspada ! Wabah Penyakit Ini Kini Mulai Meresahkan

PERIKSA : Sejumlah warga napak tengah menunggu untuk mendapat layanan kesehatan di Puskesmas Gembong, kemarin. 
 
GEMBONG – Masyarakat dihimbau untuk mewaspadai penyebaran wabah penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Pasalnya, cuaca ekstrim yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir ini, berpotensi membuat wabah penyakit tersebut semakin menyebar luas dengan cepat di masyarakat.
Kepala pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Gembong Cahya Wibawa mengatakan, dalam sebulan terakhir ini, penderita ISPA yang melakukan pemeriksaan di tempatnya cenderung meningkat. Hal ini dikarenakan perubahan cuaca yang semula kering tiba-tiba diguyur hujan. Penderita ISPA tak hanya pada orang tua saja, namun justru lebih didominasi oleh anak-anak.
“Setiap hari hampir 30 persen pengunjung puskesmas merupakan penderita ISPA. Keluhan badan panas tinggi bahkan ada yang sampai menggigil, flu dan batuk kering bahkan berdahak merupakan keluhan umum yang mereka sampaikan. Rupanya perubahan cuaca yang semula kering tiba-tiba diguyur hujan sehingga lembab,” ungkapnya.
Pihaknya menambahkan, penyebaran penyakit ini dapat ditanggulangi dengan meningkatkan daya tahan tubuh. Caranya dengan mengkonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup serta berolahraga. Jika kondisi sudah terserang ISPA, segera berobat ke sarana kesehatan terdekat untuk menghindari penularan ke orang sekitarnya.
"Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kebersihan lingkungan dengan menerapkan program hidup sehat dan bersih atau PHBS. Kemudian Menjaga kesehatan lingkungan,” jelasnya.
Masyarakat dihimbau untuk tidak menyepelekan penyakit ISPA ini. Pasalnya, jika dibaiarkan begitu saja, akan sangat berbahaya dalam jangka waktu yang lama. Bahkan, bisa menimbulkan kematian, sehingga sebaiknya dapat dilakukan pengobatan.
Kematian bisa terjadi karena penyakit yang sudah parah, kurangnya perawatan dan pengobatan yang tidak sesuai. “ISPA sebaiknya mendapatkan pengobatan sejak dini karena jika tidak akan mudah menjadi parah sehingga menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan,”

Wisatawan Mulai Keluhkan Akses Jalan Menuju Tempat Wisata Ini

MEMPRIHATINKAN : Seorang warga melintas di jalan menuju lokasi wisata Waduk Seloromo, Desa/Kecamatan Gembong kemarin. 
 
PATI- Akses jalan menuju tempat wisata Waduk Seloromo yang terletak di Desa/Kecamatan Gembong rusak parah. Sejumlah wisatawan baik lokal maupun luar daerah mengeluhkan kondisi tersebut. 
Dari pengamatan yang dilakukan Humas Setda Pati kemarin, kondisi jalan sepanjang kira-kira 500 meter itu rusak parah. Bahkan, banyak batu dari cor jalan yang berserakan. Kondisi itu juga sangat membahayakan pengendara yang melintas karena licin.   
Hal itu diperparah dengan sempitnya jalan menuju salah satu lokasi wisata di Pati itu. Beberapa wisatawan yang berkunjung mengaku sangat terganggu dengan kondisi jalan tersebut. 
Padahal, setiap hari banyak wisatawan lokal maupun luar daerah yang mengunjungi waduk itu. Mulai hanya untuk menikmati keindahan alam dan kesejukan di sekitar waduk, hingga muda-mudi yang selfie setiap sore.
Salah satu wisatawan asal Desa/Kecamatan Trangkil Rilo mengatakan, dirinya menyayangkan kondisi jalan menuju Waduk Seloromo. Menurutnya, potensi wisata tersebut harus dimaksimalkan, salah satunya melalui akses jalan yang baik. 
“Kan sayang, objek wisatanya bagus, namun akses jalannya buruk. Kalau jalannya diperbaiki, mungkin pengunjungnya bisa semakin banyak,” katanya. 
Hal yang sama juga diungkapkan wisatawan dari Kudus Dedy Kurniawan mengaku, harus ada perhatian dari pemerintah setempat untuk menggarap objek wisata lebih maksimal. Sehingga, pengunjung bisa lebih nyaman untuk datang ke sana. 
“Pemandangan di sini cukup indah. Tapi akses jalan masuk menuju lokasi rusak dan banyak kerikil. Semoga ke depannya segera diperbaiki, sehingga pengunjung terutama yang luar daerah semakin nyaman